Belajar Mendidik Anak di Era Digital

 


Belajar Mendidik Anak di Era Digital - Belajar mendidik anak memang bukan perkara yang mudah, apalagi bagi orang tua muda yang baru memiliki anak. Dengan pesatnya perkembangan teknologi menunjukkan bahwa dunia memasuki era digital. Hal ini tentunya berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya.

Perkembangan ini sangat nyata dirasakan terutama dalam pertukaran informasi di masyarakat. Jika dahulu mendapatkan berita melalui televisi atau radio, kini bisa pula didapatkan dengan lebih cepat melalui internet yang mudah untuk diakses. Pengguna ponsel pun semakin banyak dan lumrah di kalangan masyarakat.

Baca juga: Bermain Ternyata Bisa Menjadi Terapi Bagi Anak

Era Digital Dapat Berpengaruh

Dengan adanya kemudahan untuk akses informasi juga dapat mempengaruhi pola kehidupan termasuk anak-anak. Jika dahulu anak-anak cukup bermain dengan teman sebaya kini tak dapat dipungkiri bahwa perangkat digital berpengaruh dalam keseharian anak-anak. Tak heran generasi sekarang pun kerap disebut generasi digital.

Pola asuh orang tua zaman dulu kini harus lebih menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang serba digital. Generasi sekarang tumbuh dengan kecanggihan teknologi berbeda dengan zaman dahulu. Tidak hanya lingkungan peran orangtua tentunya cukup penting agar dapat membentengi anak dari pengaruh negatif teknologi, meskipun ada sisi positif berupa manfaat yang diperoleh dari penggunaan teknologi tersebut.

Waspada Digital Native!

Menjadi orang tua di era digital bukan berarti harus menjadi seorang pakar teknologi untuk belajar mendidik anak. Anda tidak perlu menjadi seorang pakar teknologi untuk dapat mendidik anak di era digital ini. Kehadiran orang tua merupakan salah satu kebutuhan agar dapat mendampingi serta memonitor perkembangan anak.

Salah satu perilaku negatif yang perlu diwaspadai di era digital adalah digital native. Perilaku ini merupakan ketergantungan yang tinggi terhadap internet atau benda digital. Pada kenyataannya cara berpikir anak untuk dapat mengolah informasi kini juga dipengaruhi penggunaan teknologi.

Di masyarakat pun kini sudah terlihat perubahan yang umum misalnya anak di bawah usia 3 tahun mampu mengoperasikan smartphone. Hal ini karena memang anak melihat lingkungan dan terpengaruh kebiasaan.

Cyberbullying dan Dampak Negatif Lainnya

Pengawasan orang tua saat anak menggunakan perangkat digital sangat penting. Hal ini karena informasi dapat diakses secara mudah tanpa batas. selain kebiasaan guru digital native adapula bahaya lain yang disebabkan penggunaan internet yaitu cyberbullying. Tak sedikit anak yang menjadi korban fenomena ini hingga mentalnya menjadi kurang baik.

Cyberbullying merupakan tindakan perundungan melalui perangkat digital dimana terjadi kekerasan verbal. Sudah banyak korban yang mengalami cemas depresi hingga ingin mengakhiri hidupnya. Sebaiknya dihindari agar anak kita tidak menjadi korban karena menggunakan perangkat digital atau bermain sosmed.

Hal lain yang juga merupakan dampak negatif dari penggunaan perangkat digital yang berlebihan adalah terganggunya kondisi kesehatan baik fisik maupun mental anak. Contoh sederhana adalah karena terlalu asyik bermain ponsel maka anak menjadi kurang tidur, depresi atau suasana hatinya mudah terpengaruh.

Untuk menghindari hal tersebut maka pengasuhan harus dilakukan sebaik mungkin dengan memberikan waktu perhatian secara terus menerus. Selain itu berikan juga dukungan untuk kebutuhan mental fisik emosional dan juga spiritualnya.

Cara yang Tepat

Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan kan dalam rangka belajar mendidik anak di era digital:

Membatasi Penggunaan Smartphone

Penggunaan teknologi secara wajar tentunya merupakan hal yang penting misalnya untuk belajar online di masa pandemi. Pembatasan waktu yang pasti tentunya dapat mengembalikan pola kehidupan sehari-hari anak seperti bermain atau berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya.

Komunikasi Secara 2 Arah

Berbeda dengan terdahulu, anak-anak era modern tidak bisa dilarang dengan intruksi saja. Anda dianjurkan untuk dapat lebih dekat dengan anak layaknya sahabat yang dapat mendengarkan keluhan serta memberikan solusi. Beritahu mana tentang apa saja yang belum pantas untuk dilihat atau dilakukan misalnya konten dewasa.

Anda perlu menerapkan aturan yang bijak dalam penggunaan gadget. Komunikasi yang efektif dapat membintangi anak dari pengaruh negatif saat menggunakan gadget.

Memberi Contoh yang Baik

Belajar mendidik anak hakikatnya adalah mendidik diri sendiri untuk lebih baik. Seperti yang diketahui bahwa apa yang dilihat anak akan cepat terekam oleh memorinya. Orang tua merupakan guru pertama yang menjadi panutan bagi mereka oleh karena itu orang tua pun perlu membatasi penggunaan gadget agar dapat menjadi contoh.

Gadget Bukan Alat Penenang Emosi Anak

Saat anak di luar kendali atau tantrum maka bukan hal yang bijak jika orang tua memberikan video game atau gadget untuk dimainkan anak agar tenang. Hal tersebut mungkin dapat menjadi penenang sesaat namun akan menjadi masalah untuk jangka panjang.

Zona Bebas Teknologi di Rumah

Zona tanpa layar perlu diberlakukan misalnya saat makan pertemuan keluarga atau moment tertentu sehingga bisa menjadi lebih baik bagi anak. Saatnya makan atau diskusi keluarga baik layar televisi ataupun gadget tidak boleh menyita perhatian anak. Hal ini akan membuat anak-anak terhindar dari gangguan saat makan. Jika terlalu berkonsentrasi ke gadget maka anak-anak tidak memperhatikan apa yang dimakan atau bisa jadi kurang menikmati makanan.

Perbaiki Kesenjangan Komunikasi

Berkomunikasi tata muka adalah cara yang bagus agar tetap terhubung dengan anak secara teratur. Hal tersebut dapat membantu keterampilan berbahasa pada anak.

Bekerja Sama dengan Guru di Sekolah

Perlunya kerjasama antara orang tua dan guru karena merupakan komunitas yang dapat mendorong anak lebih baik lagi. Apalagi jika proses pembelajaran yang dilakukan secara digital, maka benar-benar harus bekerja sama.

Mengembangkan Bakat Anak

Tidak hanya dampak negatif, banyak pula manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan teknologi. Belajar menulis anak secara kreatif dapat menggunakan gadget dan internet dengan proses pembelajaran yang lebih menyenangkan dan variatif misalnya dengan visualisasi melalui video.

Potensi atau bahkan sekecil apapun perlu dikembangkan bisa dengan memanfaatkan teknologi. Misalnya jika menyukai menggambar bisa sering memutar video tentang tutorial cara menggambar. Tentunya perlu didampingi dan juga pengawasan dari orang tua.

Membuat Kesepakatan

Gunakan pendekatan yang baik agar bisa membuat kesepakatan dengan anak tentang screen time. Sepakati kapan anak dapat menggunakan gadget, berapa lama serta jenis content apa yang boleh dilihat. Gunakan bahasa yang baik untuk memberi tahu konten apa yang tidak boleh dilihat anak.

Utamakan Pendidikan Agama

Pendidikan agama merupakan hal yang penting untuk diajarkan sejak dini. Nilai-nilai kebaikan dalam agama dapat menjadi benteng sekaligus bekal bagi si kecil agar dapat terhindar dari pengaruh buruk.

Itulah beberapa hal yang bisa Anda lakukan dalam mendidik anak di era digital. Berbagai tantangan yang ada tentunya membuat orang tua harus lebih memperhatikan pendidikan anak. Perlu bijak agar dapat menjadi sahabat bagi anak.

Jika terlalu ketat karena ingin mendisiplinkan anak bisa jadi ia menjadi pribadi yang dapat membangkang dan tidak mandiri. Sebaliknya jika terlalu membebaskan maka pengaruh negatif yang tidak diinginkan bisa jadi dapat menjerumuskan anak. Belajar mendidik anak tentu harus diupayakan sehingga bisa menjadi orang tua yang dipercaya dan dapat diandalkan. Semoga semakin banyak generasi muda di era digital yang berkepribadian baik dan memanfaatkan teknologi sebaik mungkin.


2 komentar untuk "Belajar Mendidik Anak di Era Digital "

  1. Terima kasih atas tips untuk mendidik anak di era digital yang sangat informatif dan sangat membantu. Artikel yang bagus.

    BalasHapus

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini,,, Silakan post komentar Anda