Mengenal Ciri Anak Tantrum yang Melebihi Batas Wajar

 

Anak tantrum

Setiap anak memiliki fase pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda. Selama proses pertumbuhannya ini akan ada banyak moment yang harus diperhatikan oleh orangtua mulai dari momen anak tantrum hingga momen perkembangan otak dan organ tubuh anak.

Perlukah momen tantrum pada anak diperhatikan ? jawabannya adalah sangat perlu. Pasalnya momen tantrum ini bisa menjadi salah satu momen untuk memerhatikan apakah sang anak memiliki gangguan secara emosional yang harus diperbaiki atau tidak.

Pengertian Tantrum

Bagi Anda yang baru menjadi orangtua atau sedang dalam proses mempersiapkan diri menjadi orangtua sangat penting untuk mengetahui dan mengenal berbagai kondisi yang mungkin dialami oleh anak Anda nantinya. Salah satu kondisi tersebut adalah kondisi tantrum.

Tantrum sendiri merupakan kondisi dimana seseorang melampiaskan amarah atau emosinya dengan cara marah, menangis, hingga mengamuk. Tentu hal ini juga berlaku bagi orang dewasa, namun perbedaannya adalah anak-anak belum memahami cara menyalurkan emosinya dengan tepat sehingga tantrum dipilih menjadi satu-satunya jalan untuk menyalurkan emosinya.

Baca Juga: Pentingnya Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak Usia Dini


Penyebab Anak Tantrum

Seperti disampaikan sebelumnya, seorang anak seringkali mengalami tantrum untuk menyalurkan emosi yang dirasakannya. Namun tidak semua emosi yang dirasakan oleh seorang anak akan disalurkan dengan cara tantrum.

Kondisi anak tantrum biasanya disebabkan oleh beberapa hal diantaranya :

  • Kesulitan untuk menyampaikan keinginan karena keterbatasan kemampuan berbahasa
  • Merasa marah sekaligus sedih karena keinginannya tidak dipenuhi oleh orangtuanya.
  • Anak merasa tantrum menjadi cara jitu agar orangtua menuruti keinginannya
  • Anak memiliki gangguan perilaku atau gangguan dari sisi psikologis

Pada dasarnya penyebab tantrum pada anak cukup serupa yaitu masalah pada cara menyalurkan emosinya. Namun penyebab ini hanya berlaku apabila cara tantrum yang dilakukan anak masih wajar dan tidak melebihi batas. Saat anak tantrum dengan cara yang melebihi batas maka tentu orangtua perlu waspada dan segera mempersiapkan anak untuk diperiksa secara medis.

Ciri Tantrum di Luar Batas Wajar

Kondisi tantrum pada dasarnya merupakan kondisi yang wajar pada seorang anak, semua anak pasti pernah mengalami kondisi ini. Tantrum biasanya dialami oleh anak usia 1 hingga 4 tahun dan merupakan hal yang wajar jika kondisi tantrum masih berada pada batas wajar.

Saat anak tantrum di luar batas wajar, maka hal ini harus diwaspadai oleh para orangtua dan segera ditindak lanjuti. Lantas bagaimana cara membedakan tantrum yang wajar dan tidak ? Berikut ini beberapa ciri tantrum yang telah mencapai batas wajar:

Durasi Tantrum Cenderung Lama

Ciri pertama yang menunjukkan bahwa kondisi tantrum seorang anak tidak wajar adalah durasi tantrum yang cenderung lama. Saat anak Anda berada pada fase sering tantrum, pastikan anak Anda tidak tantrum lebih dari 25 menit.

Pasalnya batas wajar tantrum pada anak adalah 15 menit sejak kemarahannya dimulai. Setelah 15 menit, anak Anda masih berada pada kondisi wajar jika masih tantrum selama 10 menit berikutnya sehingga total durasi tantrum maksimal adalah 25 menit.

Durasi 25 menit ini juga tidak boleh terus dipertahankan setiap anak mengalami tantrum karena sebenarnya batas tantrum paling wajar hanyalah 30 detik saja. Jika setiap kali tantrum anak Anda selalu tantrum dengan durasi yang lama, maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan kondisi psikologis anak Anda.

Baca Juga: Ajari Anak Berkonsentrasi dengan Permainan Lempar Bola

Anak Tantrum dengan Melukai Diri dan Lingkungan Sekitar

Anda mungkin sering melihat seorang anak tantrum dengan berguling-guling di lantai dan menangis dengan keras. Meski tidak sedap dipandang, namun hal ini merupakan hal yang wajar dilakukan anak saat sedang tantrum.

Perilaku anak yang harus diwaspadai saat anak mengalami tantrum adalah melukai diri sendiri ataupun lingkungan sekitarnya. Meski anak sedang tantrum dan mengamuk, namun Anda tetap harus melindunginya agar tidak melukai siapapun termasuk dirinya sendiri.

Beberapa anak cenderung melukai diri sendiri saat sedang tantrum dengan cara membenturkan kepalanya ke dinding atau melakukan hal lain yang bisa membuatnya terluka. Beberapa bahkan ada yang melukai orang lain di sekitarnya seperti menggigit tangan, menendang, atau memukul orangtuanya.

Saat anak Anda tantrum dengan cara ini, maka ketahuilah bahwa ini merupakan tantrum yang sudah di luar batas wajar. Anda harus segera menghentikan tantrum anak Anda agar tidak menimbulkan dampak yang lebih parah.

Frekuensi Tantrum Terlalu Sering

Ciri anak tantrum tidak wajar lainnya adalah frekuensi tantrum yang terlalu sering. Meski wajar bagi seorang anak meluapkan emosinya dengan cara tantrum, namun frekuensi tantrum terlalu sering seperti beberapa kali dalam sehari juga tidak termasuk hal yang wajar.

Anda harus waspada dan mengambil tindakan jika anak Anda tantrum lebih dari 10 kali dalam satu bulan. Frekuensi tantrum yang terlalu sering menandakan ada gangguan pada psikologis anak sehingga anak harus segera ditindak oleh dokter psikologis anak.

Beberapa ciri tantrum di luar batas yang dipaparkan diatas belum tentu seluruhnya akan terlihat saat anak Anda sedang tantrum. Beberapa anak seringkali hanya mengalami salah satu diantara 3 ciri tersebut. Meski hanya memiliki 1 ciri, namun Anda tetap tidak boleh lengah dan berusaha mengatasi tantrum tersebut dengan cara yang aman.

Baca Juga: Cara Aman Bermain Game Online dan Lebih Bermanfaat

Cara Mengatasi Tantrum Di Luar batas Wajar

Entah tantrum yang dialami anak wajar atau tidak, tantrum memang perlu diatasi dengan cara yang tepat. Jika tidak diatas dengan tepat, kondisi anak tantrum ini akan memengaruhi psikologis dan kejiwaan anak hingga ia dewasa. Beberapa langkah yang harus diperhatikan untuk mengatasi tantrum pada anak diantaranya :

Tidak Memukul Anak

Perlu diperhatikan dengan sangat bahwa orangtua tidak boleh memukul anak meski anak sedang tantrum parah. Saat Anda memukul anak saat sedang tantrum, hal ini akan membekas di ingatannya dan memperparah kondisi gangguan psikologisnya.

Peluk Anak Anda

Memeluk anak saat sedang tantrum bisa membuat anak Anda lebih tenang. Anda bisa melakukan cara ini saat anak Anda tantrum di tempat umum. Anak akan cenderung merasa aman dan menyadari kepedulian orangtua saat Anda memeluknya, hal ini bisa membantu emosi anak Anda lebih cepat mereda.

Ingatkan dan Beri Contoh

Saat anak Anda tenang, coba bicarakan kebiasaan buruk tantrum yang ia lakukan dan beri pengertian bahwa hal tersebut tidak baik. Berilah tips mengatur emosi yang tepat dan berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari bagaimana cara Anda dan anggota keluarga lainnya mengatur emosi. Dengan memberikan contoh yang baik, anak akan meniru dan mempraktikkan kebiasaan baik tersebut.

Konsultasi dengan Psikolog Anak

Cara terakhir yang bisa dilakukan sebagai usaha mengatasi tantrum anak adalah berkonsultasi dengan psikolog anak. Anda bisa mengetahui kondisi psikis anak Anda dengan menceritakan secara rinci kebiasaan tantrum anak. Dengan cara ini, Anda akan menemukan cara yang tepat dan efektif mengatasi tantrum anak Anda.

Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak tantrum dengan kondisi tantrum di luar batas wajar. Memahami kondisi anak sedari dini bisa menjadi langkah yang tepat untuk mengarahkan anak agar memiliki kehidupan yang lebih baik di masa depan.


Salam,

Hindunnisa.com


Tidak ada komentar untuk "Mengenal Ciri Anak Tantrum yang Melebihi Batas Wajar"